Skip to main content

Review Serial Netflix 'Alice in Borderland season 2' : EPISODE 8-NYA 🤯🤯🤯



Kesan nonton Alice in Borderland season 1: "Oh, yang disebut sebagai Alice tuh Arisu. Cuma karena pengucapan orang jepang jadinya Arisu."

Pas nonton season 2, bingung mau komen apa lagi.

Seru? Jelas.
Tapi yang memorable buat gue di season 2 ini ya episode 8.
Sempat gue lama-lamain karena takut keabisan tontonan. Lalu pas sadar ternyata durasi 1,5jam buat episode terakhir ini, akhirnya gue beneran kesel pas udah selesai nonton.

Beberapa kali gue hampir percaya sama narasi yang dibuat sama Queen of Heart saat bercerita tentang dunia itu tuh apa.
Almost too good to be true. Unbelieveable. Tapi masih masuk akal aja kalau mengingat apa yang terjadi selama 2 season ini.

Game yang dihadirkan pun seru. Bahkan pengambilan adegan King of Clover yang telanjang karena menganggap baju adalah produk kapitalis pun smooth banget. Dalam artian enggak menganggu karena bagian jembut aja gak keliatan sama sekali. Blocking saat shot ini the best. Wkwk

Episode terakhir season 2 ini beneran buat gue gak tahu apa emang permainan udah berakhir atau masih berlanjut.
Karena gue hampir yakin soal kartu terakhir itu memang beneran ada dan bisa aja jadi permainan terakhir buat season 3.

FAKKKKK SEKARANG GUE HARUS NONTON APA SAMPAI SEASON 3 TAYANG FAKKK

Comments

Popular posts from this blog

Review Film Tumbal Kanjeng Iblis: Film Horor Yang Ngeselin

Ini film horor teraneh yang pernah gue tonton. Karena yang terjadi setelah nonton film ini adalah gue bukannya takut atau merinding membayangkan setan atau jalan ceritanya, tapi justru kesal dengan yang dilakukan oleh Tia. Gue sangat kesal sama Tia (Sheryl Sheinafia) di film ini. Antara terlalu polos atau goblok, you can choose both if you already watch the movie. Keinginan kuatnya untuk mencari kakaknya yang hilang dua tahun lalu saat kuliah mengantarkannya kepada Kosan Ibu Rosa (Putri Ayudya) dan Pak Jefri (Miller Khan). Kosan dengan kamar luas dan fasilitas lumayan lengkap, tapi per bulan cuma bayar 250rb. Enggak mencurigakan banget sih sebenarnya kalau soal harga, terlebih itu diset di area Jawa Tengah. Yang membuat gue kurang nyaman ketika menonton film ini adalah plot cerita dengan twist yang seperti dipaksakan dan apasih banget pada akhirnya.  Pengenalan karakternya pun terasa sangat canggung. Mungkin yang sedang dicoba untuk diciptakan adalah kejutan demi kejutan akan hadir...

Review Film M.F.A : Balas Dendam untuk Pelaku Pemerkosaan

Have sex without consent is a rape. Nonton film ini mengingatkan gue sama Jessica Jones. Cuma gak ada kekuatan super aja. Film ini menceritakan tentang mahasiswi seni yang bertemu dengan lelaki idamannya di kelas melukis. Berawal dari perkenalan itu, akhirnya pertemuan berlanjut ke salah satu pesta yang diadakan oleh si lelaki. Di pesta ini, berawal dari ciuman lembut lalu berakhir dengan pemerkosaan yang dilakukan oleh si cowok terhadap mahasiswa cewek itu. Ketika mengadukan masalah ini kepada psikolog (?), akhirnya masalah baru muncul karena pertanyaan yang diberikan lebih memberatkan si cewek yang sedang menghadapi trauma. Ketika si cewek datang lagi ke tempat si cowok dan menuntut permintaan maaf karena telah memperkosanya, akhirnya terjadi kecelakaan di mana si cewek mendorong si cowok hingga terjatuh dari lantai dua. Pembunuhan tidak terencana itu justru menginspirasi si cewek dalam melukis.  Bermodalkan mencari cerita di forum mengenai kasus yang serupa sepertinya akhirnya d...

Review Film The Labyrinth : Sekolah Hantu ala Korea

Udah tahu sekolahnya penuh hantu, tapi malah datang malam-malam ke sekolah. Awalnya gue sendiri kesal kenapa ceritanya harus seperti itu. Tapi semakin jauh ceritanya, justru semakin menarik untuk diikuti. Penggambaran hantu di sini pun bisa dibilang lebih dari cukup. Bukan hanya mengandalkan scoring mengagetkan, namun dirasa lebih masuk akal juga karena dibuat benar-benar terlihat seperti manusia pada awalnya, lalu berubah menjadi berbeda pada akhirnya. Kenapa gue bilang masuk akal? Karena normalnya ya mereka gak akan terlihat berbeda kecuali memang sengaja ingin menampakkan diri dengan bentukan yang berbeda. It might takes a minutes or more to realized they are not the thing we just saw a moments ago . Misteri yang dicoba untuk dipecahkan di film ini sebenarnya sederhana. Hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi beberapa waktu sebelumnya mengenai kasus pembulian yang dilakukan oleh beberapa siswa nakal di sekolah itu. Dan kebetulan, ibu dari siswa yang dibuli ini adalah seorang dukun...