Skip to main content

Review Film Batman: The Long Halloween



Saat dengar suara Batman dan Catwoman di film animasi ini, rasanya familiar di telinga. Tapi gue enggak bisa nebak itu siapa.
Dan di credit title setelah filmnya selesai, akhinya gue baru sadar kalau itu Jensen Ackles dan Naya Rivera.
Keduanya adalah aktor favorit gue.
Gue suka Jensen Ackles karena selama belasan season Supernatural yang akan selalu jadi nomor satu dari Winchester Brother adalah Dean.
Gue suka Naya Rivera karena Santana Lopez di Glee adalah karakter favorit gue. Gue sempat nangis waktu dia meninggal, meski di sisi lain gue ngerasa itu adalah yang terbaik untuk dia.

Batman The Long Halloween ini beneran panjang banget ceritanya. Persis seperti judulnya, makanya sampai dibagi menjadi dua part.

Film ini mengambil perjalanan selama satu tahun penuh tentang apa yang terjadi di Gotham City.
Konflik yang disajikan pun cukup menarik, karena gue sendiri baru tahu siapa sebenarnya Holiday yang selama film pertamanya masih menjadi misteri seutuhnya.
Holiday, pelaku pembunuhan yang secara khusus menargetkan keluarga Carmine 'The Roman' Falcone' adalah misteri terbesat yang dicoba dipecahkan di film ini.
Bruce Wayne dan Jim Gordon saling membantu untuk memecahkan kasus ini bersama dengan Jaksa Wilayah Harvey Dent.
Masalah ini baru menemui titik terang saat motif utamanya menjadikan keluarga Falcone sebagai target terungkap. Sebelumnya, terlalu banyak teori konspirasi yang dicoba ditunjukkan di film ini.
Bahkan di film pertama ini gue sempat menebak musuh nomor satu alias si Holiday ini adalah Harvey Dent. Tapi ternyata itu memanglah penilaian yang terlalu cepat untuk diambil. Karena ternyata bukti demi bukti yang berlanjut di film kedua The Long Halloween ini malah membuat tersangka utamanya bukan lagi Harvey Dent.

Iya, memang ada masalah lain yang dibuat oleh Dent di film kedua ini. Tapi tetap bukan dialah dalang di balik semua pembunuhan itu. Bukan dia yang menjadi Holiday.

Yang buat seru di film ini?
Hampir semua musuh Batman ada.
Mulai dari Joker, Penguin, Scarecrow, Calendar Man, bahkan ada Solomon Grundy juga.
Gue awalnya gak paham karena gak terlalu ngikutin komiknya, sampai akhirnya gue baca di Google karena penasaran siapa sebenarnya Solomon Grundy dan kenapa dia tinggal di selokan bawah tanah. Setelah tahu, akhirnya jadi paham sedikit kenapa dia begitu di film ini.

Bukan Robert Pattinson jelek saat memerankan The Batman ya, tapi film animasi ini beneran membuat gue membayangkan gimana gagahnya Batman dengan rahang Jensen Ackles di balik topeng hitam itu.
I do.
I really want to know about it!

Jadi, siapakah Holiday yang dicari-cari di film ini?
Cari tahu sendiri jawabannya dengan nonton filmnya...
Ada kok di Google Play Film 

Comments

Popular posts from this blog

Review Film Tumbal Kanjeng Iblis: Film Horor Yang Ngeselin

Ini film horor teraneh yang pernah gue tonton. Karena yang terjadi setelah nonton film ini adalah gue bukannya takut atau merinding membayangkan setan atau jalan ceritanya, tapi justru kesal dengan yang dilakukan oleh Tia. Gue sangat kesal sama Tia (Sheryl Sheinafia) di film ini. Antara terlalu polos atau goblok, you can choose both if you already watch the movie. Keinginan kuatnya untuk mencari kakaknya yang hilang dua tahun lalu saat kuliah mengantarkannya kepada Kosan Ibu Rosa (Putri Ayudya) dan Pak Jefri (Miller Khan). Kosan dengan kamar luas dan fasilitas lumayan lengkap, tapi per bulan cuma bayar 250rb. Enggak mencurigakan banget sih sebenarnya kalau soal harga, terlebih itu diset di area Jawa Tengah. Yang membuat gue kurang nyaman ketika menonton film ini adalah plot cerita dengan twist yang seperti dipaksakan dan apasih banget pada akhirnya.  Pengenalan karakternya pun terasa sangat canggung. Mungkin yang sedang dicoba untuk diciptakan adalah kejutan demi kejutan akan hadir...

Review Film M.F.A : Balas Dendam untuk Pelaku Pemerkosaan

Have sex without consent is a rape. Nonton film ini mengingatkan gue sama Jessica Jones. Cuma gak ada kekuatan super aja. Film ini menceritakan tentang mahasiswi seni yang bertemu dengan lelaki idamannya di kelas melukis. Berawal dari perkenalan itu, akhirnya pertemuan berlanjut ke salah satu pesta yang diadakan oleh si lelaki. Di pesta ini, berawal dari ciuman lembut lalu berakhir dengan pemerkosaan yang dilakukan oleh si cowok terhadap mahasiswa cewek itu. Ketika mengadukan masalah ini kepada psikolog (?), akhirnya masalah baru muncul karena pertanyaan yang diberikan lebih memberatkan si cewek yang sedang menghadapi trauma. Ketika si cewek datang lagi ke tempat si cowok dan menuntut permintaan maaf karena telah memperkosanya, akhirnya terjadi kecelakaan di mana si cewek mendorong si cowok hingga terjatuh dari lantai dua. Pembunuhan tidak terencana itu justru menginspirasi si cewek dalam melukis.  Bermodalkan mencari cerita di forum mengenai kasus yang serupa sepertinya akhirnya d...

Review Film The Labyrinth : Sekolah Hantu ala Korea

Udah tahu sekolahnya penuh hantu, tapi malah datang malam-malam ke sekolah. Awalnya gue sendiri kesal kenapa ceritanya harus seperti itu. Tapi semakin jauh ceritanya, justru semakin menarik untuk diikuti. Penggambaran hantu di sini pun bisa dibilang lebih dari cukup. Bukan hanya mengandalkan scoring mengagetkan, namun dirasa lebih masuk akal juga karena dibuat benar-benar terlihat seperti manusia pada awalnya, lalu berubah menjadi berbeda pada akhirnya. Kenapa gue bilang masuk akal? Karena normalnya ya mereka gak akan terlihat berbeda kecuali memang sengaja ingin menampakkan diri dengan bentukan yang berbeda. It might takes a minutes or more to realized they are not the thing we just saw a moments ago . Misteri yang dicoba untuk dipecahkan di film ini sebenarnya sederhana. Hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi beberapa waktu sebelumnya mengenai kasus pembulian yang dilakukan oleh beberapa siswa nakal di sekolah itu. Dan kebetulan, ibu dari siswa yang dibuli ini adalah seorang dukun...