Skip to main content

Review Film Injustice : Age of Ultron dan Civil War versi DC



Gue enggak terbayang film lain untuk referensi yang paling pas atau mendekati selain kedua film di atas.
Gue enggak bisa bilang DC ini plagiat ide Marvel. Karena berdasar apa yang pernah gue lihat, ya keduanya kadang ada scene yang hampir sama, bahkan dengan hero identikal dari masing-masing studio. Dan gue tetap menikmati kedua film mereka. Apapun yang dicoba disajikan, akan selalu gue coba tonton dan nikmati. 


Di film Injustice ini, bisa dibilang Superman VS Batman juga sih. Tapi gue rasa bakal lebih mudah kalau gue sebut ini adalah Civil War versi DC. Bukan timnya terbagi menjadi Iron Man VS Captain America, tapi antara tim Superman VS Batman. 

Bercerita mengenai Superman yang hilang arah ketika Lois Lane dibunuh oleh Joker saat beraksi di Metropolis, akhirnya Superman mencoba untuk menghadirkan kedamaian yang baik menurutnya sendiri. Satu-satunya yang menentang ini pada awalnya adalah Batman.
Setelah membunuh Joker, Superman melanjutkan niatnya untuk membuat bumi mereka menjadi tempat yang damai tanpa ada kekerasan apapun lagi. 

Keinginan Superman untuk mengendalikan keamanan dunia memicu masalah demi masalah. Perbedaan pendapat yang ada di antara tim Superman dan tim Batman menjadi semakin bertambah saat kematian Night Wing dan kehadiran Ra's Al Ghul di tim Superman.
Ra's Al Ghul memanglah kakek dari Damian, anak Bruce Wayne, tapi perselisihan antara menantu dan mertua sepertinya masih akan terus berlanjut.

Lalu di bagian mana bisa disebut Age of Ultron versi DC?
Kehadiran A.M.A.Z.O sebagai robot yang mampu menyalin semua kemampuan dari musuhnya bisa dibilang seperti Ultron yang pernah diciptakan tim Avengers. Niatnya bagus, tapi malah menjadi masalah setelah si robot memiliki pemikiran sendiri.
Kalau gue gak salah ingat pernah ada juga sih di serial TV dari DC. Gue lupa tapi antara Legends Of Tomorrow, The Flash, atau malah Arrowverse.

Seru? Buat gue sih lumayan asik buat dinikmati.

Karena biarpun ceritanya udah pernah gue tonton (gue rasa pernah hadir di Arrowverse juga deh kayaknya), tapi ya masih asik aja buat diikutin.

Comments

Popular posts from this blog

Review Film Tumbal Kanjeng Iblis: Film Horor Yang Ngeselin

Ini film horor teraneh yang pernah gue tonton. Karena yang terjadi setelah nonton film ini adalah gue bukannya takut atau merinding membayangkan setan atau jalan ceritanya, tapi justru kesal dengan yang dilakukan oleh Tia. Gue sangat kesal sama Tia (Sheryl Sheinafia) di film ini. Antara terlalu polos atau goblok, you can choose both if you already watch the movie. Keinginan kuatnya untuk mencari kakaknya yang hilang dua tahun lalu saat kuliah mengantarkannya kepada Kosan Ibu Rosa (Putri Ayudya) dan Pak Jefri (Miller Khan). Kosan dengan kamar luas dan fasilitas lumayan lengkap, tapi per bulan cuma bayar 250rb. Enggak mencurigakan banget sih sebenarnya kalau soal harga, terlebih itu diset di area Jawa Tengah. Yang membuat gue kurang nyaman ketika menonton film ini adalah plot cerita dengan twist yang seperti dipaksakan dan apasih banget pada akhirnya.  Pengenalan karakternya pun terasa sangat canggung. Mungkin yang sedang dicoba untuk diciptakan adalah kejutan demi kejutan akan hadir...

Review Film M.F.A : Balas Dendam untuk Pelaku Pemerkosaan

Have sex without consent is a rape. Nonton film ini mengingatkan gue sama Jessica Jones. Cuma gak ada kekuatan super aja. Film ini menceritakan tentang mahasiswi seni yang bertemu dengan lelaki idamannya di kelas melukis. Berawal dari perkenalan itu, akhirnya pertemuan berlanjut ke salah satu pesta yang diadakan oleh si lelaki. Di pesta ini, berawal dari ciuman lembut lalu berakhir dengan pemerkosaan yang dilakukan oleh si cowok terhadap mahasiswa cewek itu. Ketika mengadukan masalah ini kepada psikolog (?), akhirnya masalah baru muncul karena pertanyaan yang diberikan lebih memberatkan si cewek yang sedang menghadapi trauma. Ketika si cewek datang lagi ke tempat si cowok dan menuntut permintaan maaf karena telah memperkosanya, akhirnya terjadi kecelakaan di mana si cewek mendorong si cowok hingga terjatuh dari lantai dua. Pembunuhan tidak terencana itu justru menginspirasi si cewek dalam melukis.  Bermodalkan mencari cerita di forum mengenai kasus yang serupa sepertinya akhirnya d...

Review Film The Labyrinth : Sekolah Hantu ala Korea

Udah tahu sekolahnya penuh hantu, tapi malah datang malam-malam ke sekolah. Awalnya gue sendiri kesal kenapa ceritanya harus seperti itu. Tapi semakin jauh ceritanya, justru semakin menarik untuk diikuti. Penggambaran hantu di sini pun bisa dibilang lebih dari cukup. Bukan hanya mengandalkan scoring mengagetkan, namun dirasa lebih masuk akal juga karena dibuat benar-benar terlihat seperti manusia pada awalnya, lalu berubah menjadi berbeda pada akhirnya. Kenapa gue bilang masuk akal? Karena normalnya ya mereka gak akan terlihat berbeda kecuali memang sengaja ingin menampakkan diri dengan bentukan yang berbeda. It might takes a minutes or more to realized they are not the thing we just saw a moments ago . Misteri yang dicoba untuk dipecahkan di film ini sebenarnya sederhana. Hanya ingin mencari tahu apa yang terjadi beberapa waktu sebelumnya mengenai kasus pembulian yang dilakukan oleh beberapa siswa nakal di sekolah itu. Dan kebetulan, ibu dari siswa yang dibuli ini adalah seorang dukun...